Bangunan Masjid Raya Al A’zhom seluas 5.775 m2 ini dibangun di atas tanah seluas 2.225 ha. Ruangan di dalam Masjid Raya Al A’zhom dapat diisi 15.000 jamaah yang ditampung di lantai bawah dan atas, masing-masing dengan luas 4.845 m2 dan 910 m2. Masjid Raya Al A’zhom ini selain dipergunakan sebagai tempat ibadah, juga dipakai untuk berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Masjid Raya Al A’zhom memiliki bentuk kubah yang besar bertumpuk dan berjumlah lima, dengan satu kubah besar berada di tengah-tengah. Terlihat keempat menara bersusun empat yang ramping dan tinggi mengelilingi Masjid Raya Al A’zhom di tiap sudutnya.Daerah mihrab Masjid Raya Al A’zhom dengan kaligrafi Arab bertuliskan ‘Allah’ dam ‘Muhammad’ dengan detail yang indah yang dilekatkan pada dinding marmar hitam di sebelah kiri dan kanan. Adapula kaligrafi kalimat tauhid yang menempel di dinding ruang imam, serta kaligrafi ayat Qur’an lainnya yang dikerjakan dengan halus dan indah.
Mimbar yang terbuat dari tembaga dan kayu, dengan kubah kecil di atasnya, tampak diletakkan pada posisi yang agak berjauhan dengan mihrab. Di kebanyakan masjid, mimbar diletakkan di sebelah ruangan yang diperuntukkan untuk imam.
Bayang pilar-pilar Masjid Raya Al A’zhom di atas lantai marmer yang gilap. Komposisi ini dimungkinkan karena tidak adanya pilar besar di tengah ruangan yang lazimnya dipakai sebagai penyangga kubah masjid.
Pada foto di atas dapat dilihat bagian tengah ruangan Masjid Raya Al A’zhom yang sangat luas, tanpa terganggu adanya empat pilar beton penyangga kubah yang biasanya berada di bagian tengah ruangan masjid.
Kaca lukis dengan huruf kaligrafi ‘Allah’ dan motif bunga disamping kiri-kanannya, memberi cahaya tambahan ke dalam ruangan dan memperindah bagian dinding samping Masjid Raya Al A’zhom.
Bagian tengah ruangan Masjid Raya Al A’zhom dipotret dengan memakai lensasuper wide angle, yang memperlihatkan luasnya ruang tanpa adanya pilar penyangga kubah masjid.
Bagian dalam kubah utama Masjid Raya Al A’zhom, dengan garis-garis melingkar dan memusat serta ornamen indah di sekelilingnya. Langit-langit kubah ini sangat tinggi, namun besarnya kubah membuat lensa super wide angle pun tidak mampu menangkap seluruh bagian kubah.
Ornamen konsentris dengan nuansa warna lunak di salah satu bagian dalam kubah Masjid Raya Al A’zhom, serta tulisan kaligrafi yang sangat detil dan indah di sekelilingnya.
Kubah yang posisinya saling bertumpuk membuat ornamen bagian dalam kubah Masjid Raya Al A’zhom menjadi terlihat rumit dan agak tidak lazim, namun tetap saja indah untuk dinikmati.
Pilar-pilar yang berjajar rapi membentuk komposisi simetris di bagian samping Masjid Raya Al A’zhom tampak indah untuk dipandang mata. Ruang samping masjid seperti ini sering dijadikan tempat untuk beristirahat meluruskan punggung, dan terkadang malah sampai pulas, karena berbaring di dalam masjid biasanya tidak diperbolehkan.
Seorang jamaah tampak tengah tertidur di samping bedug raksasa Masjid Raya Al A’zhom yang kabarnya merupakan bedug masjid yang terbesar di Indonesia. Tulisan kaligrafi indah yang menghiasi batang bedug juga merupakan satu keindahan yang belum pernah saya lihat di masjid-masjid yang lain.
Monumen peresmian Masjid Raya Al A’zhom yang berada di halaman masjid. Pembangunan Masjid Raya Al A’zhom dimulai pada bulan Juli 1997, dan diresmikan penggunaannya pada 23 Aprl 2003, menelan biaya sebesar Rp. 28,3 milyar.
Foto Masjid Raya Al A’zhom diambil dari area parkir di depan Kantor Walikota Tangerang. Masjid Raya Al A’zhom ini dirancang oleh Ir. Slamet Wirasonjaya, salah seorang Guru Besar Jurusan Arsitektur ITB.
MASJID RAYA AL A’ZHOM
Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang,
Jalan Satria Sudirman No. 1, Tangerang, Banten.
Jalan Satria Sudirman No. 1, Tangerang, Banten.
No comments:
Post a Comment