Khutbah Pertama:
اَلحَمْدُ
لِلَّهِ مُعِزِّ مَنْ أَطَاعَهُ مُذِلِّ مَنْ عَصَاهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا .
أَمَّا
بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ
تَعَالَى ، فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرِ
أُمُوْرِ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ .
Ibadallah,
Sesungguhnya
bagi siapa saja yang membaca sejarah dengan seksama, maka ia akan
melihat tingkah polah umat-umat terdahulu, dan akan mendapati suatu
kelompok yang paling jelek akhlaknya dan buruk muamalahnya, mereka itu
adalah orang-orang Yahudi, sebuah kaum yang mendapat murka dan laknat
dari Allah
Ta’ala. Orang-orang Yahudi adalah pendusta,
sombong, fasik, kufur dan ilhad. Suatu komunitas yang terkenal dengan
hati yang keras, hasad, dan penghianat. Allah
Ta’ala berfirman,
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.” (QS. Al-Maidah: 13)
Dan firman-Nya,
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (QS. Al-Baqarah: 74)
Ibdallah,
Di
antara wujud kerasnya hati orang-orang Yahudi adalah mereka membunuh
sebagian nabi-nabi Allah yang datang dan membawa hidayah, perbaikan,
dan kebahagiaan. Dan inilah karakter mereka di setiap masa, membunuh
orang-orang yang mengadakan perbaikan di muka bumi. Allah
Ta’ala berfirman,
لَقَدْ
أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَأَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ رُسُلًا
كُلَّمَا جَاءَهُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُهُمْ فَرِيقًا
كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ
“Sesungguhnya Kami telah
mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada
mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka
dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka,
(maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang
lain mereka bunuh.” (QS. Al-Maidah: 70)
Firman-Nya yang lain,
فَبِمَا
نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ
الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ
طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
“Maka
(Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka
melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap
keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan)
yang benar dan mengatakan: “Hati kami tertutup”. Bahkan, sebenarnya
Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu
mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.” (QS.
An-Nisa: 155)
Dan firman-Nya,
إِنَّ
الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ
بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ
النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Sesungguhnya orang-orang
yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg
tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat
adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg
pedih.” (QS. Ali Imran: 21)
Inilah watak keras orang-orang Yahudi
yang Allah sifatkan di dalam Alquran, watak ini terus melekat kepada
mereka hingga saat ini.
Ibdallah,
Bersamaan dengan itu,
mereka juga memiliki sifat makar dan tipu daya. Umat Islam terdahulu
telah merasakan penderitaan akibat tipu daya yang dibuat oleh
orang-orang Yahudi dan demikian seterusnya, mereka akan senantiasa
melakukan tipu daya terhadap umat Islam.
إِنْ
تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ
يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ
كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Jika
kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika
kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar
dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang
mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran: 120)
Ibadallah,
Sejak dahulu, orang-orang Yahudi terbiasa melakukan khianat dan menyelisih perjanjian yang mereka lakukan. Allah
Ta’ala berfirman,
إِنَّ
شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا
يُؤْمِنُونَ (55) الَّذِينَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُونَ
عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لَا يَتَّقُونَ
“Sesungguhnya
binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang
yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang
kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka
mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut
(akibat-akibatnya).” (QS. Al-Anfal: 55-56)
Sepanjang sejarah
kehidupan mereka, orang-orang Yahudi senantiasa membuat kerusakan di
dalam masyarakat dengan kemunkaran-kemunkaran yang mereka lakukan.
Mereka memiliki rumah-rumah tempat berzina lalu menyebarkannya ke
seluruh dunia, mereka juga melakukan pemerasan terhadap harta-harta
orang lain, dan melakukan konspirasi untuk menguatkan kedudukan kaum
mereka.
Ibdallah,
Sesungguhnya permusuhan Yahudi terhadap
umat Islam sudah berlangsung lama, sejak Islam itu muncul atau bahkan
semenjak mereka mengetahui bahwa akan diutus nabi dari kalangan Arab
bukan dari bangsa mereka. Mereka memusuhi Islam, karena Islam
mengungkap kedok mereka, mencela perbuatan-perbuatan buruk yang mereka
lakukan. Allah
Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ
“Dan
demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Alquran (supaya jelas jalan
orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang
berdosa.” (QS. Al-An’am: 55)
Ibadallah,
Kita tidak heran
kalau permusuhan orang-orang Yahudi terhadap Islam sangat keras, karena
Islam datang untuk menghilangkan dan melenyapkan kedustaan mereka,
mengingkari kerusakan dan kebatilan mereka. Islam menyeru kepada iman,
tauhid, dan ikhlas, sedangkan Yahudi menyeru kepada kekufuran,
kedustaan, dan permusuhan. Islam menyeru kepada cita-cita dan
norma-norma yang tinggi, rahmat, dan ihsan, adapun Yahudi menyeru
kepada kerasnya hati, pelanggaran hukum, dan kebencian. Islam menyeru
kepada kehidupan, memiliki rasa malu, kesopanan, dan menjaga kesucian
diri, sedangkan Yahudi menyeru kepada perbuatan yang rendah, kerusakan,
dan makar. Islam mengharamkan menghilangkan nyawa manusia kecuali
dengan hak dan melarang zina, sedangkan Yahudi mudah menumpahkan darah
manusia selain mereka, mencuri harta orang lain, dan merusak kehormatan
orang lain.
Ibadallah,
Bersamaan dengan perangai-perangai
rusak yang mereka miliki, yang mengherankan, mereka malah merasa
sebagai anak-anak Allah dan kesayangan-Nya. Mereka meyakini ruh-ruh
orang-orang Yahudi lebih istimewa dibanding ruh-ruh manusia selain
Yahudi karena mereka meyakini bahwa mereka adalah bagian dari Allah.
Menurut Yahudi, seandainya Allah tidak menciptakan mereka, maka
hilanglah keberkahan di bumi, hujan tidak akan diturunkan dari langit,
dan tidak akan didapati kebaikan sedikit pun. Selain itu, mereka juga
yakin orang-orang selain mereka sederajat dengan keledai hanya saja
Allah ciptakan dalam wujud manusia untuk menjadi hambanya (kacung)
orang-orang Yahudi.
Lihatlah tingkah polah orang-orang yang merugi ini.
Ibadallah,
Wajib
kita ketahui bahwa permusuhan orang-orang Yahudi terhadap Palestina
bukan hanya sekedar perselisihan antara Yahudi dan orang-orang
Palestina saja, akan tetapi hal itu urusan setiap muslim. Palestina
adalah negeri para nabi, di sana juga terdapat tiga masjid yang mulia,
tanah Palestina juga tempat perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan kiblat pertama.
Ibadallah,
Kita perlu
mengoreksi diri dan menyadari bahwa kekuasaan Yahudi di tanah Palestina
adalah akibat dari dosa dan perbuatan maksiat yang kita lakukan,
termasuk juga banyaknya umat Islam yang berpaling dari agamanya
sendiri, padahal Islam adalah sebab mencapai kemuliaan dan kemenangan
di dunia dan akhirat. Allah berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30)
Oleh karena itu,
hendaknya kita segera kembali kepada Allah Jalla wa ‘Ala, memperbaiki
keimanan dan hubungan kita kepada Ar-Rahman, menaati perintah-Nya, dan
menjauhi maksiat kepada-Nya. Inilah modal agar kita memperoleh
kemuliaan, kekokohan, dan pertolongan. Allah
Ta’ala berfirman,
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ (55) وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan Allah telah berjanji
kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah
(janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur:
55)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
القُرآنِ الكَرِيْمِ ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ ، أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ
يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ
وَالاِمْتِنَانِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْماً كَثِيْراً .
أَمَّا بَعْدُ
عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى ، ثُمَّ اِعْلَمُوْا –
رَعَاكُمُ اللهُ – أَنَّ المُؤْمِنَ فِي كُلِّ أَحْوَالِهِ وَفِي جَمِيْعِ
شُؤُوْنِهِ – فِي شِدَّتِهِ وَرَخَائِهِ ، وَفِي سَرَّائِهِ وَضَرَّائِهِ
–
Ibadallah,
Orang-orang yang beriman itu tidak takut
kecuali hanya kepada Allah, tidak ada tempat berharap bagi mereka,
kecuali hanyalah Allah, Rabbnya dan pelindungnya. Oleh karena itu, kita
hadapkan wajah-wajah kita kepada Allah, mengadu kepada-Nya atas apa
yang menimpa kita, maka berdoalah wahai hamba-hamba Allah dengan penuh
penghayatan.
Ya Allah, hanya kepada-Mu kami mengadu. Wahai Dzat
Yang mengabulkan doa orang yang dalam kesulitan, membuka kebuntuan
orang-orang yang menyeru, menghilangkan duka orang-orang yang merendah
dan berharap kepada-Mu. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya orang-orang
Yahudi telah menguasai saudara-saudara kami umat Islam di Palestina,
membunuhi mereka, merampok rumah-rumah mereka dan menghancurkan
kehormatan mereka, dan perbuatan fasad.
Berapa banyak rumah-rumah
dihancurkan, betapa banyak kehormatan terinjak-injak, tak terkira
wanita-wanita menjadi janda, tak terperi darah bercucuran, tak
terhitung anak-anak menjadi yatim.
Orang-orang Yahudi kian sombong
dan terus menambah kejahatan dan permusuhan mereka. Ya Allah,
Engkaulah penolong mereka, Engkaulah pintu pengharapan bagi orang-orang
yang meminta kepada-Mu. Wahai Dzat yang menggoncangkan singgasananya
orang-orang zalim, menghancurkan kekuasaan orang-orang yang sombong,
menghentikan tipu daya orang-orang mujrim. Ya Allah hancurkanlah
orang-orang Yahudi yang mengobarkan permusuhan ini. Hancurkanlah mereka
ya Allah, hancurkanlah mereka ya Allah. Hancurkanlah mereka ya Allah,
sesungguhnya mereka tidaklah melemahkan-Mu.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ،
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ،
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ صَحَابَةِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ
التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ،
وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ
الأَكْرَمِيْنَ . وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ .
Diterjemahkan dari khotbah Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad
http://alhikmah.ac.id/2014/dosa-dosa-yahudi-di-sepanjang-sejarah/