Petunjuk Firman
Bahwa Allah dengan petunjukNya yang tersurat dalam surah al Furqon ayat 1, yaitu :
“Maha
Berkat Allah yang telah menurunkan al Furqon atas hambaNya (Muhammad)
agar supaya menjadi ancaman bagi ummat seluruh alam”.-
Ayat
tersebut sangat tegas dan lugas serta jelas dalam keterkaitannya
masalah manusia dan kemanusiaan perihal perjalanan hidupnya, mengingat
Allah telah menetapkan tentang keberadaan manusia bahwa mereka itu
terdiri “manusia Kafir dan manusia Mukmin” dalam al Quran surah at Taghobun ayat 2. Dan peringatan tersebut wajib menjadi “dasar pemahaman bagi Mukmin” yang dengan itu sudah pasti terjadi “sifat dan sikap bertentangan atau antagonisme”
dalam segala pola kehidupannya, baik secara istilah dan ataupun secara
pembuktian sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah al Isro ayat
45 dan ayat 46.
Analisa Dalil
Bahwa sebenarnya penting sebagai pengajaran untuk ditelaah secara seksama, tentang pola dan arah dari dua golongan manusia, yaitu :
A.
Golongan Kafir adalah mereka yang menjadi dasar pandangan hidupnya
adalah hawa nafsu yang menjadi budak syaithon, sehingga mereka hanya
menggunakan “ro’yun bathil” yang berpola dasar kepada “Hukum Sebab Akibat” sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah al Jatsiyah ayat 23 dan ayat 24. Dengan yang tersebut maka :
a.
Sikap kerinduan mereka hanya dikendalikan oleh al fikr yaitu fikiran,
al wijdan yaitu perasaan, dan al irodah yaitu kemauan, sehingga akan
memunculkan suatu kepercayaan yang hanya sebatas rekayasa hasil budi
daya manusia yang disebut AGAMA (bahasa Jawa kawi yang
berarti A adalah tidak dan GAMA adalah kocar-kacir maka menjadi tidak
kocar-kacir) dan tidak ada hubungan dengan masalah Akherat kecuali hanya
sebatas duga-duga sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah Nuh
ayat 21 sampai dengan ayat 24.
b.
Pandangan hidupnya berkisar masalah kehidupan duniawiyah semata,
sehingga kalaupun berfikir masalah keummatan juga pasti dikendalikan
oleh hawa nafsunya dan pasti akan mengalami Dehumanisasi, dengan sebuah
sistem dari hasil budidaya manusia yang telah muncul pada 400 tahun SM,
yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa-bangsa Barat dan dikenal dengan
istilah Politea atau Politik, didalam al Quran Allah perkenalkan dengan
sebutan “Jibti wa Thoghut” sebagaimana Allah tetapkan dalam al
Quran surah an Nisa ayat 51 sampai dengan ayat 54; Inilah karya Plato
yang oleh Dunia Barat dianggap sebagai bimbingan hidup. Dan penyerangan
terhadap Plato dianggap sama dengan serangan terhadap basis kultur dan
falsafah Barat.
B. Golongan Mukmin adalah orang-orang yang mendapatkan “Hidayah Iman” sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah Yunus ayat 100 dan hatinya sepenuhnya menerima “Nur Islam” sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah az Zumar ayat 22. Dengan itu maka senantiasa menyatakan “sami’na wa atho’na”
terhadap segala seruan untuk mentho’ati Allah dan RasulNya sebagaimana
Allah tetapkan dalam al Quran surah an Nur ayat 51. Suatu kesadaran yang
mutlaq tentang keberadaan ad Din kepunyaan dan dikirim Allah Yang Maha
Mengatur sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah Ali Imron ayat
19 dan ayat 85; Dengan yang tersebut maka :
a.
Tuntutan yang paling utama dalam penerimaan ad Din adalah memelihara
kebersihan ad Din itu sendiri, manakala telah berada dalam pelukan
hambaNya, kemudian dalam seluruh aktifitas hidupnya wajib menjadikan ad
Din sebagai pedoman dan pandangan utamanya, sehingga tidak melumuri ad
Din dengan segala kotoran yang berasal dari rekayasa hasil budidaya
manusia itu sendiri sebagaimana Allah tetapkan dalam al Quran surah az
Zumar ayat 3.
b. Dengan keberadaan perintah untuk menggelar Syari’at Dinullah bagi membangun ummat dalam segala jurusannya “dengan atas dasar risalah Allah”,
semenjak zaman perutusan Nus as sebagaimana Allah tetapkan dalam al
Quran surah asy Syuro ayat 13 dan ayat 14, maka sistem yang digunakan
wajib berdasarkan hasil petunjuk dari Allah sebagaimana Allah tetapkan
dalam al Quran surah al Furqon ayat 52 dan bukan berasal dari rekayasa
hasil budidaya manusia. Maka inilah yang disebut “Sistem Siyasah”,
yang tidak akan pernah sama dengan Sistem made in Plato sebagaimana
Allah tetapkan dalam al Quran surah al Isro ayat 45 dan ayat 46 dan al
Hadits shohih riwayat Thobrani dari jalan Ibnu Abbas dan al Hadits
shohih riwayat al Hakim dari jalan Kholid bin ‘Urfathoh.
Dengan
analisa sebagaimana tersebut maka wajarlah kalau lafadz pada akhir ayat
di atas Allah menutup dengan lafadz nadzi-ron yaitu sebuah peringatan
yang menentukan dalam pembangunan ummat sedunia, agar hambaNya yang
beriman tidak terjadi tergelincir dalam Sistem yang menyalahi
Sunatullah.
http://www.al-ulama.net/home-mainmenu-1/tafseer/504-al-furqon-berarti-pembeda.html
No comments:
Post a Comment