Tak ada yang tidak akan meninggalkan dunia yang fana ini.
Ketika datang ajal.
Semuanya kita tinggalkan.
Tak ada yang dapat kita bawa ke alam kubur.
Kita yang telah menghabiskan seluruh umur kita,
Kita yang telah menghabiskan seluruh umur kita,
sepanjang tahun untuk bekerja,
mengumpulkan materi itu,
akhirnya akan kita tinggalkan.
Kita akan berpisah dengan semua itu.
Isteri, anak-anak,rumah, kendaraan, dan bentuk-bentuk harta-benda lainnya, pasti akan kita tinggalkan.
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".
Dalam surat Al Qashash (QS. 28 :77) tersebut Allah menganugrahkan kebahagiaan negeri akhirat yang kekal abadi dengan tidak melupakahan kebahagiaan dan kenikmatan dunia akan tetapi manusia malah cenderung mengejar dan mementingkan serta terlena dan terpedaya dengan kemaslahatan (urusan dunia) dan melupakan kebahagian akhirat yang kekal.
Yang mempengaruhi keseharian atau kerutinitasan kita dalam beramaliah sehari-harinya.
Karena begitu mudahnya kehidupan hedonisme, lifestyle dst menghampiri dan mempengaruhi dalam Pribadi/Individu, Keluarga, Lingkungan dst.
Hal ini yang terus membuat aqidah umat Islam meleleh. Seperti es yang meleleh terkena udara panas. Perlahan aqidah umat terkikis. Aqidah menjadi hilang dari dada umat. Tidak ada lagi furqon (pembeda), antara mukmin dan musyrik
Sehingga banyak kita temukan potret-potret kehidupan yang terselimuti dengan kegelapan dan kegersangan.
Kegersangan Hati itu yang kini sangat banyak ditemukan, dirasakan dan tercermin dalam diri kita.
Untuk itu ada 4 hal yang mari kita sama-sama renungkan, dengan apa dan bagaimana kita bermuamalah dengan Allah SWT
1.Sisa Waktu
Semua Ibadah kita dilakukan sebagai sampingan dikala ada waktu luang.
Bagimana digambarkanya bayak shalat dikala injure time……
2.Sisa Tenaga
Ibadah yang kita lakukan hanyalah kala kita sempat, terlihat dari sepinya Ta’lim yang diadakan di Al Furqon
Dari total jumlah muslim dikomplek Tridaya Indah 2, yang hadir tidak lebih dari 40 Orang
3.Sisa Harta
Zakat, Infaq & Shadaqoh kita tempatkan dalam no urut kesekian, sesuatu yg menjadi kebiasaan (Rekreasi, Hobist dst ) lebih diutamakan dan berlebih-lebihan.Bagaimana diilustrasikan seseorang yang kala muda & berjayanya, untuk yang berhubungan dengan sumbangan masjid dan kegiatan social lainnya.Tidak mendapatkan tempat sebagaimana semestinya. ( hanya SISA )
4.Sisa Umur
Giat beribadah dikala waktu senja, sehingga kontribusi ke Umat pun dapat sisanya, tidak dikala
muda & jayanya. Ini sangatlah disayangkan dimana banyak amalan-amalan sosial yang tidak dapat
diraih & Umat mengalami kemunduran
Karena yang aktif jadinya hanya orang-orang Tua saja, yang muda sedang asyik masyuk dengan
dunia nan gemerlap ( sihirnya dunia ).
Hikmah dalam surat Al-Baqarah
1. Untuk mendapat Ilmu terkalahkan dengan mendapatkan dunia (harta)
Bagaimana digambarkan umat sudah banyak melupakan Hakekatnya dalam menentukan Tujuan Hidup ( yang sesungguhnya Kampung Akhirat )
2. Banyak bertanya tanpa adanya amalan
Digambarkan bagaimana umat Yahudi dengan detailnya menanyakan bentuk rupa Sapi yang bisa menghidupkan orang mati.
Sehingga terasa menyulitkan dan ujung-ujung tidak juga melakukan amalannya
3. Allah beserta orang-orang yang sabar
Bagaimana digambarkan Allah SWT menginginkan Hambanya lulus dalam Ujian, sehingga akan didapatkan buah Manisnya Iman
Karenanya Orang yang beriman akan selalu dalam koridor Ujian dalam semua aktivitas (bernilai Ibadah) ini yang terasa oleh kita seakan-akan tiada berujungnya.
Tatkala Thalut keluar membawa tentaranya:
"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:
“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
Kajian : Ustadz Zaenal Mutaqin Lc
1.Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan ?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". (2:67)
2.Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu". (2:68)
3.Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." (2:69)
4.Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)." (2:70)
5.Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. (2:71)
6.Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti. (2:73)
7.Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mu'jizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim. (2:92)
8.Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak mentaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). (2:93)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui (2:247)
No comments:
Post a Comment